Senin, 26 Desember 2011

Tips Berternak Gurami

Mempunyai induk gurami sama halnya dengan mempunyai ladang emas, betapa tidak? setiap induk gurami bertelur rata-rata 3000 ekor bahkan bisa lebih per induknya, kalau mempunyai induk 100 ekor bisa dijumlahkan sendiri angkanya. ingin memeliharanya? pasti dong..


Ikan gurami termasuk komoditi penting diantara ikan tawar lainnya dilihat dari permintaan konsumen yang terus meningkat dari tahun ke tahun disamping dagingnya yang lezat juga mempunyai kandungan protein yang tinggi harganya juga relatif mahal jadi sayang sekali bila anda tidak membudidayakannya mulai dari sekarang.

Dimana anda bisa mendapatkan indukan gurami??
Saya yakin dimanapun anda berada pasti ada orang yang menjual induk gurami, karena ikan gurami sudah tidak asing bagi kita semua. Memelihara induk gurami untuk dipijahkan minimal harus mempunyai keahlian atau sudah tahu tentang seluk beluk ikan gurami, tapi bagi anda yang belum tahu cara memijahkan atau cara membudidayakannya, disini saya akan membantu anda.

Masa produktif ikan gurami adalah 5 tahun, kategori yang sudah menjadi induk berumur 3 atau 4 tahun dengan bobot minimal 2 - 3 kilogram.

Membedakan induk jantan dan induk betina

jantan
  • dahi menonjol
  • bibir bawah tebal dan berjanggut berwarna seperti gading
  • bila dimiringkan ditempat yang datar sirip ekor mengangkat ke atas
  • pangkal sirip dada berwarna putih terang
betina
  • kepala cenderung kecil
  • bibir tipis agak berjanggut, berwarna putih kecoklatan
  • bila dimiringkan dimpat yang datar sirip ekor hanya bergerak-gerak
  • pangkal sirip dada berwarna hitam

Memijahkan Induk Gurami

sebelum induk dipijahkan, kita harus mengenali ciri-ciri induk yang siap untuk dipijahkan atau sudah matang gonad.
induk jantan:
  1. tingkah lakunya agresif
  2. mengejar induk betina
  3. berwarna kemerahan pada bibir dan sirip.
  4. membuat sarang
induk betina:
  1. perutnya menggembung
  2. sisik-sisiknya kelihatan agak terbuka
  3. gerakannya lamban
  4. kemerah-merahan pada bibir dan sirip
Persiapkan kolam pemijahan dengan ukuran minimal 4 X 5 m ketinggian air kolam 50 cm. Pasang sosog atau keranjang plastik tempat sampah berbentuk silinder diameter tengah 20-30 cm pada setiap pojok kolam, cara memasangnya miring horisontal bibir atas keranjang sama rata dengan permukaan air, cara memasangnya bisa dipaku langsung pada tembok kolam bagi yang memakai kolam tembok atau pakai tali bagi yang memakai kolam terpal yang penting jangan sampai goyang atau gampang copot yang terakhir memasang ijuk kelapa atau boleh juga dengan serat karung dijepit longgar dengan bilah bambu agar ijuk mudah ditarik sang jantan gurami taruh di dasar kolam. Ijuk atau serat karung nantinya akan dipergunakan oleh induk jantan untuk membuat sarang, banyaknya ijuk 5 kg. 1 induk jantan boleh dikawinkan dengan 3 induk betina atau  maksimal 5 ekor induk betina. biasanya induk gurami akan memijah 4 hari setelah membuat sarang. Saat pemijahan berlangsung antara  pukul 4 sampai pukul 6 sore.

Adapun ciri-ciri induk sudah memijah adalah
  • permukaan air dipenuhi dengan minyak dan berbau amis.
  • induk betina terlihat mengibaskan ekornya ke arah sarang untuk mensuplai oksigen didalam sarang
  • sarang akan selalu dijaga oleh induk betina
  • kalau anda masih ragu dalam sarang sudah ada telurnya apa belum, ambil lidi tusukan secara perlahan pada sarang cabut dan amati kalau lidinya berlumuran minyak berarti memang sudah ada telurnya.
  • bentuk sarang bulat seperti bola.  

 Pengangkatan Telur dari Sarang dan proses penetasan telur

Pengangkatan telur dari sarang dilakukan pada pagi keesokan harinya setelah memijah, caranya keluarkan sarang (gumpalan ijuk) dari tempatnya (tempat sampah) secara perlahan taruh dalam bak plastik yang terlebih dahulu berisi air setengah bak. Buka sarangnya secara hati-hati untuk mengeluarkan telur gurami, sarang atau ijuknya bisa dipergunakan lagi saratnya harus dicuci dan dijemur kering dahulu. langkah selanjutnya yang anda lakukan adalah memilih telur yang baik, langkah ini dilakukan karena tidak semua telur-telur gurami itu akan menetas, apalagi induk gurami itu masih tergolong baru belajar memijah untuk yang pertama kalinya tingkat kegagalan telur tidak menetas sangat tinggi. Telur yang baik adalah telur yang berwarna kuning tua jernih, pindahkan dengan memakai sendok ke dalam bak lain atau boleh dengan aquarium yang juga sudah berisi air, tapi perlu diingat saat memindahkan telur harus dengan hati-hati karena telur-telur gurami rentan gagal untuk menetas akibat benturan dan goncangan yang berlebihan. Sangat penting untuk proses penetasan telur ini menggunakan aquarium atau bak tadi dilengkapi dengan aerasi kecil untuk mensuplai kadar oksigen dalam air agar hasil lebih optimal dan menekan tingkat kegagalan dalam penetasan telur. Telur-telur ini akan menetas menjadi larva dalam waktu 2 - 3 hari kemudian. Sesudah telu-telur tadi menetas menjadi larva gurami, jangan diberi makan dahulu selama 13 hari atau sesudah bintil kuning yang terdapat pada perut larva habis. Bintil kuning itu adalah cadangan makanan pada larva gurami. setelah umur larva mencapai 14 hari bentuk larva berangsur-angsur menjadi ikan kecil berwarna hitam transparan pindahkan pada kolam pendederan dan barulah diberi makan berupa cacing tubifex atau cacing sutra cara pemberiannya cacing sutra tadi di taruh dalam piring atau mangkuk letakkan pada pojok-pojok dasar kolam pendederan tunggu sampai bibit gurami menjadi besar dan sesudah itu terserah anda mau dijual bibitan atau dibesarkan untuk ukuran konsumsi.

















Tidak ada komentar:

Posting Komentar