Rabu, 28 Desember 2011

Tips Berternak Lele

Berternak Ikan Lele

Ternak lele ternyata sangat mudah, selain mudah membudidayakannya juga mempunyai nilai ekonomis. Berbekal modal 500 ribu saja sudah bisa meraup keuntungan.

Awalnya tidak pernah terpikir oleh saya usaha ternak ikan, pada awal januari 2010 silam saya berkenalan dengan seorang teman yang kesehariannya berkecimpung dengan usaha di bidang perikanan. Dia memperkenalkan bisnis perikanan kepada saya dan yang menarik, usaha di bidang perikanan tidak begitu menyita perhatian, bisa disambi katanya orang jawa karena tipe pekerjaan saya saat itu tidak bisa ditinggal-tinggal, dan saya ingin sekali membuka usaha baru yang sekiranya dapat menguntungkan, akhirnya dengan pertimbangan dan saran dari teman angan itu saya wujudkan, dengan bermodal nekad dan sedikit uang saya mulai membangun usaha kecil ini.



Ok langsung saja kita bahas hal apa saja yang diperlukan dalam berternak ikan lele.

Syarat utama berternak ikan harus mempunyai lahan dan media untuk membesarkan ikan yaitu kolam. Artikel sebelumnya saya membahas tentang bagaimana membuat kolam terpal anda bisa klik di Membuat Kolam Terpal. Saat ini saya sudah mempunyai sembilan kolam terpal rata-rata berukuran 2 meter X 5 meter.

Yang kedua penyediaan bibit, dulu untuk mendapatkan bibit lele saya membeli dari seorang teman 1 ekornya Rp 100,- bibit lele ukuran 10mm (lebar kepala) kalau sekarang untuk bibitnya saya membibitkan sendiri. Diberbagai daerah saat ini sudah banyak orang yang jualan bibit lele jadi anda tidak perlu kawatir lagi dengan bibitnya.

Ketiga penyediaan pakan, pakan disini bisa anda beli dari toko yang menyediakan pellet ikan, untuk pakan lele ukuran bibit 4mm - 10mm sebaiknya anda memakai pakan yang kandungan proteinnya tinggi untuk mempercepat pertumbuhan bibit, saya biasa memakai pellet PF-1000 disamping berprotein tinggi bentuknya juga kecil sehingga sesuai dengan bukaan mulut bibit. Sehari diberi makan tiga kali, jam 6 pagi, jam 1 siang dan jam 6 petang. Kalau bhbit sudah berumur 1,5 bulan anda sudah bisa mengganti pellet dengan ukuran yang lebih besar contoh seperti T-781 atau anda bisa lebih kreatif dengan mencari pakan tambahan seperti roti yang sudah kadaluarsa, ayam atau bebek yang mati, usus ayam, ikan lemuru dan masih banyak lagi, berikan pada lele sebagai pakan tambahan untuk mempercepat pertumbuhannya sehingga panen bisa diper-awal dari 3 bulan menjadi 2,5 bulan.
masa panen ikan




Tebar Bibit

Sebelum kita menebar bibit lele sebaiknya air didalam kolam terlebih dahulu ditaburi garam dapur 1 kg ditambah pupuk urea 1 ons biarkan dulu selama dua minggu agar air kolam terlebih dahulu dapat menghasilkan plankton, mikroba dsb setelah itu baru bibit di masukkan kedalam kolam. Mikroba dan plankton disini akan menjadi makanan alami untuk bibit lele. Setelah bibit berumur 1 bulan kita lakukan penyeleksian ukuran bibit pilih yang ukurannya sama, pindahkan pada kolam lain karena kita tahu lele adalah hewan kanibal yang suka makan teman sendiri jangan sampai lele berukuran besar bercampur dengan yang kecil. Lakukan penyeleksian setiap 1 bulan sekali. Kebersihan air kolam juga penting untuk diperhatikan, menurut pengalaman saya air yang bersih sangat mempengaruhi pertumbuhan ikan, saya biasa mengganti air kolam 1 minggu sekali karena kolam yang saya pakai menggunakan terpal dilengkapi dengan sistem pembuangan berupa paralon jadi tinggal cabut saja paralonnya air akan langsung terbuang. Berbeda dengan kolam tanah tidak perlu mengganti air kolam tapi kelemahan dari kolam tanah kita tidak bisa memantau ikan dikarenakan airnya yang keruh. Jadi menurut saya memang lebih ludah memakai kolam terpal.





Penyakit Ikan

Pada saat awal-awal memelihara lele, ikan saya tiba-tiba banyak yang mati lalu saya tanyakan pada teman yang sudah berpengalaman ternyata ada beberapa faktor yang menyebabkan lele mati antara lain:
  1. sisa pellet yang tidak termakan ikan, karena terlalu banyak saat memberikannya akan tertumpuk didasar kolam dan membusuk, idealnya memberi pakan adalah 30% dari berat badan ikan
  2. air kolam yang dibiarkan kotor oleh sisa tumpukan makanan dan kotoran ikan akan menimbulkan amonia, indikasinya ikan akan selalu terlihat di atas permukaan air karena kolam yang digunakan adalah kolam terpal maka tidak ada penetralisir atau penyerap zat-zat kimia seperti pada kolam tanah. Idealnya anda harus sering mengganti air seminggu sekali.
  3. penyakit cacar, kumis keriting dan insang bengkak semuanya bisa diminimalisir dengan mengganti air kolam secara rutin atau lebih baik lagi jika airnya mengalir, jadi usahakan menjaga kualitas air agar tetap bersih dan bebas dari zat kimia pasti lele anda akan gemuk dan sehat

Masa Panen

Ikan lele dikatakan berukuran konsumsi apabila perkilonya berisi 8 - 10 ekor, saat ini harga lele dipasaran untuk daerah jember Rp. 15.000,- per kilogram, harga dari petani Rp. 11.000,- per kilogram. Demikian artikel saya kali ini semoga bermanfaat bagi yang membacanya ^_^

Assalamualaikum wr.wb.













Senin, 26 Desember 2011

Tips Berternak Gurami

Mempunyai induk gurami sama halnya dengan mempunyai ladang emas, betapa tidak? setiap induk gurami bertelur rata-rata 3000 ekor bahkan bisa lebih per induknya, kalau mempunyai induk 100 ekor bisa dijumlahkan sendiri angkanya. ingin memeliharanya? pasti dong..


Ikan gurami termasuk komoditi penting diantara ikan tawar lainnya dilihat dari permintaan konsumen yang terus meningkat dari tahun ke tahun disamping dagingnya yang lezat juga mempunyai kandungan protein yang tinggi harganya juga relatif mahal jadi sayang sekali bila anda tidak membudidayakannya mulai dari sekarang.

Dimana anda bisa mendapatkan indukan gurami??
Saya yakin dimanapun anda berada pasti ada orang yang menjual induk gurami, karena ikan gurami sudah tidak asing bagi kita semua. Memelihara induk gurami untuk dipijahkan minimal harus mempunyai keahlian atau sudah tahu tentang seluk beluk ikan gurami, tapi bagi anda yang belum tahu cara memijahkan atau cara membudidayakannya, disini saya akan membantu anda.

Masa produktif ikan gurami adalah 5 tahun, kategori yang sudah menjadi induk berumur 3 atau 4 tahun dengan bobot minimal 2 - 3 kilogram.

Membedakan induk jantan dan induk betina

jantan
  • dahi menonjol
  • bibir bawah tebal dan berjanggut berwarna seperti gading
  • bila dimiringkan ditempat yang datar sirip ekor mengangkat ke atas
  • pangkal sirip dada berwarna putih terang
betina
  • kepala cenderung kecil
  • bibir tipis agak berjanggut, berwarna putih kecoklatan
  • bila dimiringkan dimpat yang datar sirip ekor hanya bergerak-gerak
  • pangkal sirip dada berwarna hitam

Memijahkan Induk Gurami

sebelum induk dipijahkan, kita harus mengenali ciri-ciri induk yang siap untuk dipijahkan atau sudah matang gonad.
induk jantan:
  1. tingkah lakunya agresif
  2. mengejar induk betina
  3. berwarna kemerahan pada bibir dan sirip.
  4. membuat sarang
induk betina:
  1. perutnya menggembung
  2. sisik-sisiknya kelihatan agak terbuka
  3. gerakannya lamban
  4. kemerah-merahan pada bibir dan sirip
Persiapkan kolam pemijahan dengan ukuran minimal 4 X 5 m ketinggian air kolam 50 cm. Pasang sosog atau keranjang plastik tempat sampah berbentuk silinder diameter tengah 20-30 cm pada setiap pojok kolam, cara memasangnya miring horisontal bibir atas keranjang sama rata dengan permukaan air, cara memasangnya bisa dipaku langsung pada tembok kolam bagi yang memakai kolam tembok atau pakai tali bagi yang memakai kolam terpal yang penting jangan sampai goyang atau gampang copot yang terakhir memasang ijuk kelapa atau boleh juga dengan serat karung dijepit longgar dengan bilah bambu agar ijuk mudah ditarik sang jantan gurami taruh di dasar kolam. Ijuk atau serat karung nantinya akan dipergunakan oleh induk jantan untuk membuat sarang, banyaknya ijuk 5 kg. 1 induk jantan boleh dikawinkan dengan 3 induk betina atau  maksimal 5 ekor induk betina. biasanya induk gurami akan memijah 4 hari setelah membuat sarang. Saat pemijahan berlangsung antara  pukul 4 sampai pukul 6 sore.

Adapun ciri-ciri induk sudah memijah adalah
  • permukaan air dipenuhi dengan minyak dan berbau amis.
  • induk betina terlihat mengibaskan ekornya ke arah sarang untuk mensuplai oksigen didalam sarang
  • sarang akan selalu dijaga oleh induk betina
  • kalau anda masih ragu dalam sarang sudah ada telurnya apa belum, ambil lidi tusukan secara perlahan pada sarang cabut dan amati kalau lidinya berlumuran minyak berarti memang sudah ada telurnya.
  • bentuk sarang bulat seperti bola.  

 Pengangkatan Telur dari Sarang dan proses penetasan telur

Pengangkatan telur dari sarang dilakukan pada pagi keesokan harinya setelah memijah, caranya keluarkan sarang (gumpalan ijuk) dari tempatnya (tempat sampah) secara perlahan taruh dalam bak plastik yang terlebih dahulu berisi air setengah bak. Buka sarangnya secara hati-hati untuk mengeluarkan telur gurami, sarang atau ijuknya bisa dipergunakan lagi saratnya harus dicuci dan dijemur kering dahulu. langkah selanjutnya yang anda lakukan adalah memilih telur yang baik, langkah ini dilakukan karena tidak semua telur-telur gurami itu akan menetas, apalagi induk gurami itu masih tergolong baru belajar memijah untuk yang pertama kalinya tingkat kegagalan telur tidak menetas sangat tinggi. Telur yang baik adalah telur yang berwarna kuning tua jernih, pindahkan dengan memakai sendok ke dalam bak lain atau boleh dengan aquarium yang juga sudah berisi air, tapi perlu diingat saat memindahkan telur harus dengan hati-hati karena telur-telur gurami rentan gagal untuk menetas akibat benturan dan goncangan yang berlebihan. Sangat penting untuk proses penetasan telur ini menggunakan aquarium atau bak tadi dilengkapi dengan aerasi kecil untuk mensuplai kadar oksigen dalam air agar hasil lebih optimal dan menekan tingkat kegagalan dalam penetasan telur. Telur-telur ini akan menetas menjadi larva dalam waktu 2 - 3 hari kemudian. Sesudah telu-telur tadi menetas menjadi larva gurami, jangan diberi makan dahulu selama 13 hari atau sesudah bintil kuning yang terdapat pada perut larva habis. Bintil kuning itu adalah cadangan makanan pada larva gurami. setelah umur larva mencapai 14 hari bentuk larva berangsur-angsur menjadi ikan kecil berwarna hitam transparan pindahkan pada kolam pendederan dan barulah diberi makan berupa cacing tubifex atau cacing sutra cara pemberiannya cacing sutra tadi di taruh dalam piring atau mangkuk letakkan pada pojok-pojok dasar kolam pendederan tunggu sampai bibit gurami menjadi besar dan sesudah itu terserah anda mau dijual bibitan atau dibesarkan untuk ukuran konsumsi.

















Selasa, 20 Desember 2011

Tips Membuat Kolam Terpal

Membuat Kolam Terpal

     Bagi anda yang ingin memelihara ikan lele, gurami, patin atau belut dalam kolam terpal, tidak ada salahnya membaca posting saya ini, mungkin dapat membantu atau menjawab rasa penasaran anda tentang bagaimana caranya membuat kolam ikan yang bermedia terpal, mungkin ada saran atau kritikan yang membangun mnhon untuk disampaikan nggak usah sungkan-sungkan
Langsung aja kita mulai biar nggak bertele-tele mengingat waktu adalah uang (katanya orang sukses) hehehe.



Proses Pembuatan Kerangka Kolam 



Kenapa membuat kolam dengan media terpal? karena menurut pengalaman saya lebih menghemat biaya, tenaga dan praktis. Kita persiapkan persenjataan dulu sebelum bertempur, alat-alatnya seperti gergaji, palu, linggis, cetok, cangkul dan golok (bhs jawa.wedung). Bahan-bahan : paralon 2,5 dim dengan panjang 2m, keni 2,5 dim 1buah, paku 1 kg, karet gelang dari ban dalam 3buah, bambu, pohon randu, semen 1kg dan pasir 1timba. 

Langkah pertama 
kita cari bambu di kebun (asal kebunnya sendiri loh kwkwk..) atau beli bambu yang sudah tua dan kering, potong-potong dengan ukuran 2m= 4lonjor, 5m= 4lonjor lalu belah menjadi dua semua. Ukur tanah dilokasi yang mau dijadikan kolam dengan lebar 2m dan panjang 5m tancapkan lidi (maksudnya untuk tanda) disetiap pojokan atau calon sudut kolam. 

Langkah kedua, 
cari pohon randu atau waru (saya yakin anda pasti mempunyai di ladang, kebun atau pagar) kira-kira yang berdiameter 15cm saratnya harus lurus pohonnya, karena pohon ini nantinya akan dibuat sebagai patok penyangga sisi-sisi utama kolam. Potong dengan gergaji (kulitnya jangan dikelupas) masing-masing panjang 130cm = 8batang, sesudah semua siap, lalu kita mulai menggali lubang pada tanah yang tadi sudah ditandai dengan lidi, gali dengan linggis sedalam kurang lebih 30cm lebar 15cm. Agar nantinya kolam menjadi lebih kuat lagi terhadap tekanan air, tambah galian lagi antara sudut-sudut kolam sebanyak empat galian (galian ini harus sejajar dengan galian sudut) sesudah itu patok tadi kita tanam pada ke-8 galian tadi dan kalau sudah tertanam pada tempatnya semua berarti penyangga sisi kolam sudah siap atau jadi. Supaya diingat, waktu menanam patoknya jangan sampai terbalik ujung tumbuhnya pohon harus menghadap atas, maksudnya agar nantinya si patok t`di tumbuh menjadi pohon dan supaya penyangga kolam menjadi awet atau tidak melapuk (nantinya kalau terpalnya sudah rusak, kan tinggal ganti aja terpalnya nggak usah buat mulai dari awal lagi bro). oh iya, jangan lupa disiram sama air ya patoknya...
Sesudah semua patoknya berdiri dan membentuk kerangka persegi empat, mirip kandang sapi yang belum jadi, sudah saatnya brother beraksi memasang bambu yang sudah dibelah menjadi dua tadi. ambil sebilah bambu yang ukuran 5m untuk penahan terpal sisi panjang kolam, ukur ketinggian dari tanah 5cm pasangkan secara horizontal bambunya pada sisi dalam kolam, sebelum dipaku samakan dahulu atau ratakan tepi bilah bambu dengan tepi patok supaya hasilnya nanti terlihat rapi, kalau sudah langsung paku saja. Kemudian ambil lagi sebilah bambu ukuran 5m pasangkan pada sisi sebelah satunya lagi, tinggi bilah bambu dari tanah juga sama 5cm. pemasangan bilah bambu bagian atas juga berlaku seperti pemasangan bilah bambu bagian bawah hanya saja pemasangan bilah bambu bagian atas tidak perlu diukur ketinggiannya, langsung saja pada bagian teratas patok dan juga berlaku untuk pemasangan bilah bambu yang berukuran 2m untuk sisi lebar kolam. Sesudah semua bilah bambu terpasang (sudah terpaku) sisi dalam bagian atas dan sisi dalam bagian bawah kolam secara horisontal barulah kita mulai memasangkan jari-jari pada tepi kolam secara vertikal, ukur dan potong bambu 1m = 25 lonjor, belah-belah menjadi lebar menjadi 3cm yang nantinya sebagai jari-jari kolam. sebelum kita memasang jari-jarinya, kita pasang dulu sistem pembuangan air pada kolamnya. Pilih tempat yang mudah dijangkau dari bibir atau pinggir kolam yang nantinya untuk melepas paralon sebagai pintu keluar atau pembuangan air, kemudian gali dasar kolam memanjang keluar dari dalam kolam ke arah luar kolam seperti membuat got kira-kira dalamnya 5cm lebarnya 10cm (nantinya untuk memasang keni dan paralon) ambil paralon 2,5 dim tadi dan potong menjadi dua bagian sama dan pasangkan pada keninya menghadap vertikal dan horisontal, usahakan memasang keninya agak ditinggikan 1cm dari permukaan dasar kolam lalu buat adonan semen dan pasir untuk mengecor keni yang sudah terpasang tadi tidak lupa juga mengecor paralon yang menghadap vertikal fungsinya untuk menahan keni supaya tidak bergeser saat kita mencabut paralon yang menghadap atas sebagai pembuangan air, untuk lebih jelasnya mari kita pelototi
gambar dibawah ini...


sudah paham kan??

Ok, kita lanjutkan dengan pemasangan jari-jari dinding kolam secara vertikal langsung paku aja dah tapi pemasangannya harus mulai dari pojok sendiri dan jarak antara jari-jarinya kasih aja 3cm. Saya rasa tidak perlu di uraikan secara detail tentang pemasangan jari-jarinya (anak SD aja bisa kok kwkwk). Proses Pemasangan Terpal Sebelum pemasangan terpal dilakukan, pastikan lagi tidak ada sisa paku atau bambu yang menonjol pada permukaan dinding dan dasar kolam (harus diperiksa dengan cermat dan teliti) sebelum penyesalan datang menghampiri...(jadi lebay) karena sisa paku, kerikil atau potongan bambu akan melukai terpal apabila terpal sudah diisi atau terkena tekanan air nanti, sudah tentu anda tahu sendiri jawabannya (BOCOR) kalo sudah begitu saya jamin anda akan repot setengah mati deh. Sebelum terpalnya dipasang, jangan lupa dibuka dulu bungkus terpalnya ya hehehehe..habis itu keluarin dan buka terpalnya ditempat yang lapang, periksa apakah ada yang bocor caranya diterawang menghadap matahari. Kalo sudah yakin gak ada yang bocor, lipat terpal menjadi dua bagian yang sama dan tandai lipatan tengahnya dengan spidol atau cat ujungnya saja. Angkat dan masukkan terpal ke dalam kerangka kolam beber lagi posisikan tengah lipatan terpal tadi dengan tengah kerangka kolam lalu pasang lipatan terpal pada pasangan bambu bagian atas sendiri dan paku. Yang bagian lipatan sisi satunya lagi juga sama dipaku pada bagian bilah bambu teratas, dari sini lalu kita mulai melipat terpal pada bagian sudut-sudutnya. Bebas mau dilipat sebagaimana bentuknya yang penting rapi dan jangan lupa memaku semua bagian pinggir terpal pada bilah bambu yang teratas seperti ini contohnya :


Nah kalau semua sudah beres waktunya kita mengisi kolamnya dengan air, bisa dengan pompa air, sumur bor, dan diesel boleh juga dengan menimba di sumur kalau anda mampu melakukannya gak ada yang nglarang kok kwkwk,  jangan lupa dikembalikan lagi semua perkakasnya ditempat semula.

Selamat Mencoba...!!